Tarian Pendet – Tarian Asal Bali Indonesia
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak di peragakan di pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.
Baca juga : Daftar Tempat Mistis Di Bali
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat di tarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis. Tarian ini di ajarkan sekadar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.
Tari Putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang di bawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya di tampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.
Kontroversi Tarian Pendet 2009
Tari pendet menjadi sorotan media Indonesia karena tampil dalam program televisi Enigmatic Malaysia Discovery Channel. Menurut pemerintah Malaysia, mereka tidak bertanggung jawab atas iklan tersebut karena di buat oleh Discovery Channel Singapura, kemudian Discovery TV melayangkan surat permohonan maaf kepada kedua negara, dan menyatakan bahwa jaringan televisi itu bertanggung jawab penuh atas penayangan iklan program tersebut. Meskipun demikian, insiden penayangan pendet dalam program televisi mengenai Malaysia ini sempat memicu sentimen anti-Malaysia di Indonesia.
Fakta Tarian Pendet
1. Tarian sakral
Tari Pendet merupakan tarian tradisional Provinsi Bali. Mulanya, tarian ini merupakan tarian sakral wali atau persembahan umat Hindu ketika sembahyang di pura-pura. Seiring perkembangan zaman sekaligus mempertahankan eksistensinya, maka sejumlah seniman mengembangkan Tari Pendet. Maestro seni tari dari Bali bernama I Wayan Rindi beserta temannya bernama Ni Ketut Reneng, berhasil mengembangkan gerakan Tarian Pendet. Tanpa menghilangkan nilai sakral, kedua maestro tersebut memasukkan unsur Tari ini Dewa ke dalam Tari Pendet yang populer hingga saat ini.
2. Makna Tari Pendet
Mulanya, makna Tari Pendet adalah ungkapan rasa syukur, penghormatan, dan penyambutan kepada dewata yang turun ke bumi dalam upacara atau sembahyang umat Hindu. Tari Pendet biasanya di pentaskan di halaman pura (jeroan) atau halaman tengah (jaba tengah). Setelah di kembangkan oleh para maestro tari, maka makna Tari ini pun turut berkembang. Makna tarian yang semula terbatas sebagai bentuk pemujaan, kini berkembang menjadi balih-balihan atau tari hiburan. Oleh sebab itu, Tari ini banyak di pentaskan dalam penyambutan tamu sebagai tarian selamat datang.
3. Salah satu tarian paling tua
Dari semua jenis tarian tradisional Bali, ternyata Tari Pendet merupakan salah satu tarian yang paling tua. Tarian ini sudah ada sejak tahun 1950. Sejumlah tarian tradisional Bali lainnya meliputi Tari Kecak, Tari Barong, Tari Legong, Tari Puspanjali, Tari Trunajaya, dan sebagainya.
Tinggalkan Balasan