Adat Kebiasaan Orang Bali
Masyarakat pulau Dewata Bali memiliki beberapa adat kebiasaan, jika anda wisatawan yang sedang liburan di pulau Bali dan sedang dalam perjalanan wisata tour, mungkin ada beberapa adat unik Bali yang anda temukan di sepanjang perjalanan atau dalam kehidupan keseharian orang Bali, di antaranya :
1. Mesaiban
Sebuah ritual yang bertujuan untuk melakukan persembahan kepada Bhuta Kala. Ritual kecil ini di lakukan setiap pagi setelah ibu-ibu memasak, sebelum di mulainya acara makan pagi. Kebiasaan yang menjadi sebuah budaya. Di lakukan setiap hari ini sebagai wujud terima kasih atas apa yang kita dapat hari ini. Dengan memberikan persembahan kepada makhluk ciptaan-Nya, agar Bhuta Kala ini tidak mengganggu aktifitas manusia.
Baca juga : Larangan-Larangan Atau Pantangan Saat Liburan Di Bali
2. Ngejot
Saling memberi (berupa makanan) kepada sesama. Memberikan makanan kepada warga lainnya yang tidak melakukan hajatan, karena tidak setiap upacara keagamaan di Bali itu di lakukan bersamaan. Upacara keagamaan berkaitan dengan manusia seperti otonan, 3 bulanan, upacara di pura pekarangan ataupun syukuran.
Bahkan budaya dan tradisi ngejot tidak hanya untuk kalangan warga Bali Hindu saja. Tetapi kebiasaan ngejot juga antara warga Hindu dengan non Hindu. Sehingga menguatkan ikatan sosial di masyarakat dan bisa saling mengenal dengan baik. Dengan adanya budaya ngejot ini menguatkan ikatan persaudaraan dengan sesamanya tidak memandang latar belakang ataupun agama.
3. Pohon besar dibungkus kain
Beberapa pohon besar terkadang bagian batang pohon paling bawah di bungkus dengan kain. kalau sudah seperti itu, oleh warga di yakini pohon tersebut ada penghuninya (dari alam lain) dan di kenal angker. Biasanya ada sebuah pelinggih untuk tempat persembahan. Sehingga orang yang melintas paham bahwa tidak boleh sembarangan berbuat di areal tersebut. Apalagi berkeinginan untuk menebangnya. Makhluk dari alam lain di berlakukan dengan baik, tidak di usir ataupun di tentang keberadaannya tetapi tetap juga di berikan upah agar tidak mengganggu manusia.
4. Memenjor
Keberadaan penjor ini sangat terkenal di Bali selain sebagai hiasan ataupun dekorasi juga yang terpenting adalah bermakna sakral untuk keperluan kegiatan keagamaan. menyimbulkan Gunung yang memberikan kesejahteraan dan keselamatan dan simbul dari Naga Basukih yang juga sebagai lambang kemakmuran.
5. Melasti
Sebuah upacara keagamaan dengan prosesi berjalan beriringan baik itu dengan berjalan kaki ataupun dengan kendaraan bermotor. Membawa dan mengusung segala bentuk benda-benda sakral pada sebuah pura untuk menuju sumber air. Seperti ke laut ataupun mata air, dan upacara Ngaben ini di ikuti oleh banyak orang bahkan bisa sampai ribuan.